7.Menjadi Kawasan Studi Konstruksi
Ketika gempa 7,3 skala richter mengguncang Jawa Barat pada 2009 silam, bumi adat Cikondang tetap kokoh berdiri. Bahkan bangunan ini juga pernah terkena gempa akibat erupsi Gunung Galunggung di tahun 1984. Kondisinya pun tetap sama. Kokoh dan tak goyah.
Sejak bencana tersebut, banyak praktisi arsitek dari berbagai perguruan tinggi sengaja datang demi menggali informasi di Cikondang. Tak sebatas itu, peneliti dari luar negeri seperti Belanda, Jepang dan Jerman juga tertarik untuk mendalami sistem konstruksinya.
8.Hutan Larangan dan Segala Pamalinya
Salah satu bagian yang terkenal di Kampung Cikondang adalah Hutan Larangan. Hutan ini menyimpan berbagai mitos dan aturan-aturan serta pamali yang harus dipatuhi bagi siapa saja yang ingin masuk.
Siapa saja boleh masuk kecuali wanita yang sedang haid atau nifas dan non-muslim. Lalu, boleh mengambil foto hutan dan seisinya kecuali di hari Minggu, Senin, Rabu dan Kamis.
Berdasarkan penuturan Ki Anom Juhana, jika Allah tidak mengizinkan hasil foto yang diambil tidak akan muncul. Namun, jika ada izin Allah, hasil jepretannya akan terlihat di dalam foto.
Sekitar 50 meter dari pintu masuk, terdapat batu yang berjejer rapi yang digunakan untuk menyimpan pusaka Kampung Cikondang. Di area ini pula terdapat makam leluhur yang sering dijadikan tujuan ziarah warga.
9.Punya Ritual Tahunan 15 Muharram
Ritual ini rutin dilaksanakan setiap 15 Muharram yaitu rangkaian upacara ritual yang diadakan untuk memperingati Tutup Tahun (Wuku Taun) dan Pembuka Tahun (Mapag Taun). Dalam ritual ini, seluruh masyarakat berkumpul, memanjatkan doa dan mengucap syukur atas diperkenankannya memasuki tahun yang baru.
Jauh-jauh hari sebelum tanggal 15 Muharram, masyarakat sudah melakukan persiapan seperti menumbuk beras dengan menggunakan peralatan tradisional seperti lisung dan halu, memasak makanan dan mengolah hasil bumi yang akan disuguhkan dalam acara puncak nanti.
10.Punya 45 Jenis Kuliner dan Mengolah Makanan secara Tradisional
Fakta unik Kampung Cikondang lainnya adalah terdapat kurang lebih 45 jenis kuliner tradisional yang ada di Kampung Cikondang. Orang yang berkunjung ke Kampung ini biasanya akan disuguhi berbagai makanan tradisional yang dibuat dari hasil bumi di sana.
Semua masakan dari Kampung Cikondang diolah secara tradisional. Hal ini disebabkan adanya larangan untuk menggunakan peralatan elektronik apapun itu jenisnya, baik itu lemari es, penanak nasi elektrik apalagi radio dan televisi.
Itulah sederet fakta unik Kampung Cikondang, Kampung tradisional yang lekat akan tradisi dan budayanya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta