Pemungutan Suara Masuk Puncak Musim Hujan, Bey Koordinasi dengan KPU dan Bawaslu

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin segera berkoordinasi dengan pihak penyelenggara pemilu 2024. Hal itu guna mengantisipasi  cuaca ekstrem saat pemungutan suara yang akan berlangsung 14 Februari mendatang.

Berdasarkan prakiraan BMKG cuaca ekstrem masih melanda Indonesia Januari hingga Mei. Saat itu juga memasuki puncak musim hujan, Jawa Barat salah satu daerah rawan terdampak bencana hidrometeorologi seperti, banjir, tanah longsong dan lain sebagainya.

Baca Juga

Gantikan Wahyu Mijaya, Kasatpol PP Jabar Ditunjuk Jadi Plh Kadisdik

Hal ini harus diantisipasi oleh semua pihak, sebab saat bersamaan indonesia akan menggelar pemilu. Maka dari mitigasi kebencanaan harus dilakukan agar curah hujan yang tinggi tidak mengganggu hajat nasional.

“Kami akan koordinasi dengan KPU dan Bawaslu kesiapsiagaan bencana saat pemungutan suara, bagaimana bila terjadi hujan lebat dan sebagainya,” kata bey, Rabu (31/1/2024).

Bey menyatakan berbagai skenario akan terus dibahas oleh semua stakeholder terkait untuk mengantisipasinya, agar cuaca ekstrem tidak mengganggu jalanya pemungutan suara.

Baca Juga

Wahyu Mijaya Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon, Bey Pastikan Cari Plh Kadisdik Jabar yang Tepat

“Berbagai skenario kita bahas, tentunya ini ranah KPU. Jadi apakah boleh door to door akan kami bahas. Jangan sampai hujan besar, antisipasi menjadi rendah,” tandas bey.

Diberitakan sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meningkatkan pentingnya mitigasi kebencanaan dilakukan oleh semua pihak saat cuaca ekstrim melanda indonesia.

Apalagi, Indonesia akan melaksanakan pemungutan suara pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang. “Pentingnya kesiapsiagaan untuk menghadapi puncak musim hujan yang di akhir Januari hingga Maret. Apalagi kita akan punya hajat besar, pemungutan suara,” kata Dwikorita, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (30/1/2024).

Baca Juga

Kadisdik Jabar Berganti, Bey Machmudin Jamin PPDB Tetap Berjalan

Dwikorita mengatakan Jabar daerah rawan potensi hidrometeorologi saat pelaksanaan pemilu yakni di Jabar bagian Timur dan Selatan.

“Tentunya kita berkoordinasi dengan Pak Gubernur, BPBD bagaimana upaya mitigasi agar curah hujan yang tinggi tidak mengganggu hajat nasional kita,” tandasnya. (*)

Editor : Abdul Basir