BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Banyak hal yang dinanti-nanti saat tibanya tahun baru imlek seperti makanan-makanannya yang khas, angpao, dan pastinya salah satu yang paling ikonik yaitu atraksi tarian Barongsai.
Di Indonesia sendiri banyak tempat yang menampilkan atraksi ini pada minggu-minggu menuju imlek. Atraksi ini sendiri menampilkan sebuah tarian yang biasanya dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan kostum yang mirip dengan singa, para penari akan bergerak kesana-kemari sambil melompati tiang-tiang dengan diiringi oleh alat musik simbal, gong, dan terompet.
Istilah Barongsai sendiri merupakan gabungan dari kata ‘Barong’ yang diambil dari seni tari Bali dan ‘Sai’ yang berasal dari bahasa Hokkian yang berarti singa. Kata ‘barongsai’ hanya dikenal di Indonesia saja sedangkan Negara asalnya menyebut kesenian ini dengan nama ‘Wu Shi’.
Dibalik keseruan atraksi ini, barongsai memiliki makna dan sejarah yang dalam. Dikutip dari beberapa sumber, dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa sendiri merupakan sebuah simbol dari kebahagiaan. Catatan mengenai tarian ini sendiri dapat ditelusuri pada masa Dinasti Qin abad ke-3 sebelum masehi. Barongsai sendiri berkaitan dengan sebuah legenda yang dipercaya oleh masyarakat Tionghoa yaitu seekor hewan yang muncul pada malam Tahun Baru Imlek.
Kala itu seekor makhluk yang tidak diketahui menghancurkan lading, tanaman, dan hewan milik petani di sebuah desa di Tiongkok. Warga desa yang tidak mengetahui makhluk apa itu akhirnya menamainya dengan sebutan Nian, yang berarti ‘tahun’ dalam bahasa China.
Editor : Abdul Basir