Berbicara tentang ornamen yang menakjubkan ini, disebutkan bahwa naga ini bukanlah sekedar hiasan belaka, melainkan memiliki makna yang mendalam bagi praktisi Buddhis. Ornamen naga pada bangunan Vihara SatyaBudhi baik pada bagian eksterior, interior,dan marmer berdiri sendiri sebagai patung merupakan ciri khas dari arsitektur China yang mengagungkan makhluk mitologis sebagai salah satu panutan hidup.
Dalam konteks perayaan Imlek tahun ini yang bertepatan dengan Tahun Naga, ornamen Naga yang terdapat di atap bangunan Vihara Satya Budhi ini memiliki simbol kebijaksanaan, kekuatan, dan perlindungan. Naga ini juga mencerminkan keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan dalam sebuah konsep yang penting dalam ajaran Buddha.
Naga merupakan salah satu syarat bangunan suci termasuk Vihara karena merupakan perwujudan kaisar yang hadir pada bangunan suci. Meski kerajaan tersebut telah lama menghilang, namun masyarakat Tiongkok masih percaya bahwa naga adalah perwujudan kaisar, sehingga bentuk naga selalu hadir dalam arsitektur Tiongkok.
Warna naga di Vihara Satya Budhi adalah warna hijau yang artinya melambangkan kedamaian dan ketenangan dalam mempelajari ajaran Tiga Dharma. Selain berwarna hijau, hidung pada naga juga memiliki warna merah yang melambangkan keberuntungan dan kemakmuran. Posisi naga yang melingkar juga merupakan simbol dewa pelindung dan pemahaman manusia dalam kehidupan. Dan dalam ajaran Buddha naga juga dihubungkan dengan kelahirannya Siddhartha Gautama, Sang Buddha yang dilindungi oleh naga saat mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi.
Tak ayal, sementara masyarakat lokal sering kali memandang naga sebagai makhluk mitologis yang penuh misteri, namun dalam pemahaman akan simbolisme naga dalam konteks Buddhis adalah menambah kedalaman pemahaman akan nilai-nilai spiritual.
Editor : Abdul Basir