Selain itu, kafein bahan utama dalam kopi, jika dikonsumsi berlebih juga dapat menyebabkan jantung berdebar-debar dan gemetar. Dari segi bahan tambahan yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa kopi, seperti krimer, penyedap rasa, dan gula dapat membuat Anda merasa lapar saat berpuasa dan dapat mempengaruhi kadar gula darah Anda. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan Anda menyerah dan membatalkan puasa, yang dapat meniadakan efek dari diet atau upaya penurunan berat badan Anda.
Selain itu, menurut British Journal of Nutrition mengungkapkan bahwa minum kopi saat perut kosong dapat mengganggu sistem kontrol gula darah Anda secara signifikan. Dan minum kopi sebelum makan dapat meningkatkan rasa cemas yang terjadi setelah minum kopi, sehingga lebih dianjurkan minum kopi saat perut sudah terisi.
Oleh karena itu, banyak pakar kesehatan yang menyarankan ada baiknya jika masyarakat melakukan beberapa perubahan pada kebiasaan minum kopi selama bulan puasa. Jika Anda terbiasa minum kopi di pagi hari, Anda bisa mengubah waktu minum kopi setelah berbuka puasa. Artinya cairan apa pun yang mungkin bocor setelah minum kopi bisa segera diganti dengan air secukupnya.
Namun, perlu untuk diingat juga bagi pecinta minuman berkafein, terutama yang sudah dalam tahap adiksi atau sangat bergantung pada kopi, berhenti mengonsumsi kopi secara mendadak berisiko menyebabkan terjadinya kondisi caffeine withdrawal (putus kafein), ditandai dengan serangkaian gejala seperti semangat beraktivitas, nyeri, sakit kepala, sembelit, nyeri otot dan lain-lain.
Karena itu, meski tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi pada waktu sahur, minum kopi saat puasa masih diperkenankan selama tidak menderita kondisi medis tertentu. Dan waktu terbaik minum kopi saat puasa adalah beberapa jam setelah Anda berbuka puasa. Yang terpenting, berhati-hatilah untuk tidak minum kopi saat perut masih kosong untuk menghindari risiko asam lambung masuk ke kerongkongan.
Editor : Abdul Basir