Hendra mengatakan, perluasan sebaran endapan belerang di permukaan air danau Kawah II menunjukkan peningkatan aktivitas sistem magmatik-hidrotermal yang ada di bawahnya.
"Perubahan warna air danau kawah, sebaran belerang yang intensif didukung oleh peningkatan kegempaan mengindikasikan terjadinya suplai magma ke permukaan," ungkapnya.
Hendra menyebut, potensi ancaman bahaya Gunung Kelimutu saat ini adalah erupsi freatik dan magmatik yang menghasilkan lontaran material dalam radius 250 m.
"Hujan abu dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung pada arah dan kecepatan angin," ujarnya.
Hendra mengatakan, saat ini terjadi peningkatan aktivitas Gunung Kelimutu. Karena itu, pihaknya menaikkan status Gunung Kelimutu dari Level I atau Normal ke Level II atau Waspada terhitung mulai Sabtu (24/5/2024) pukul 13.00 WITA.
Editor : Rizal Fadillah