Berdasarkan penelitian Beecher, konsumsi gula yang berlebih juga dapat menghambat pembelajaran dan memori serta asupan harian minuman manis selama masa remaja dikaitkan dengan memburuknya kinerja belajar dan memori otak selama masa dewasa. Selain itu, berpengaruh juga pada perilaku impulsif dan hiperaktif.
"Dengan kondisi yang ada saat ini, kami merasa perlu menghadirkan fasilitas yang bisa memberikan perawatan dan edukasi yang tepat bagi anak-anak serta orang tua mereka. Harapannya dengan mengurangi asupan gula, kita bisa membantu generasi muda Indonesia fokus belajar, memperbaiki memori, dan mencapai potensi terbaik mereka," terangnya.
Syauqi mengatakan, Children Center juga memiliki layanan psikologi. Dimana hal ini bisa membantu mengatasi masalah mental pada anak.
"Di Edelweiss Children Center ini, kami tidak hanya menangani masalah kesehatan fisik, tetapi juga mental, karena kesehatan mental anak sama pentingnya dengan kesehatan tubuh mereka,” ungkapnya.
Dilansir dari The Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) yang bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada, sebanyak 2,45 juta remaja Indonesia didiagnosis mengalami gangguan jiwa selama 12 bulan terakhir, pada tahun 2021.
Editor : Rizal Fadillah