BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Upaya penanggulangan korupsi membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan mumpuni. Selain mereka yang berlatarbelakang hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu memiliki pimpinan dengan kapasitas seorang Auditor.
Dalam proses seleksi calon pimpinan (capim) KPK saat ini, terdapat tiga nama yang berpengalaman di bidang Pemeriksaan, yaitu Agus Joko Pramono, I Nyoman Wara, dan Michael Rolandi Cesnanta Brata. Masing-masing dari ketiganya memiliki kekuatan yang akan bermanfaat dalam penanggulangan korupsi di Indonesia ke depan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ketiganya memiliki latar belakang keilmuan di bidang keuangan. Ketiga capim KPK tersebut merupakan lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Agus Joko Pramono anggota Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2013-2019 dan Wakil Ketua BPK tahun 2019-2023 dan I Nyoman Wara adalah Auditor Utama di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sedangkan Michael Rolandi lebih banyak bekerja di pemerintahan daerah.
Mereka bertiga memiliki pengalaman yang sama baiknya di level nasional, namun Agus Joko Pramono memiliki tambahan pengalaman yang juga baik di level internasional. Agus Joko Pramono pernah menjadi Wakil Ketua United Nations Independent Audit Advisory Committee (UN-IAAC) dan Board Member Intosai Development Initiative (IDI).
IAAC merupakan organ Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas memberikan nasehat pada Sekjen PBB melalui Majelis Umum PBB. Sementara itu, IDI merupakan organ Intosai yang bertugas mendukung pengembangan kapasitas audit, terutama di negara-negara berkembang yang berbasis di Norwegia. Intosai (International Organisation on Supreme Audit Institurion ) sendiri merupakan lembaga antar Negara yang beranggotakan badan pemeriksa keuangan seluruh Dunia yang burpusat di Vienna Austria.
Editor : Zhafran Pramoedya