Fenoma Musim Penyu Tempayan Bertelur di Pesisir Pantai Selatan Turki

Karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup Urbanisasi dan Perubahan Iklim Turki telah menetapkan Patara sebagai Zona Perlindungan Lingkungan Khusus, dan pantai tersebut ditutup untuk umum mulai pukul 20.00 hingga 08.00 untuk melindungi ekosistem dan habitat penyu tempayan. 

Pada siang hari, sarang-sarang tersebut ditandai dengan kandang dan penanda. Para pengunjung dapat menikmati garis Pantai Patara yang panjang pada siang hari, dan pada malam hari, penyu tempayan dapat terlihat mencari makan ikan kecil di sepanjang garis pantai. 

Selama jam larangan, pengunjung dilarang menggunakan kursi berjemur, payung, dan lampu buatan, serta dilarang membuat kebisingan, mendirikan tenda, menyalakan api, dan berenang di pantai.

Pantai Iztuzu yang berpasir di Köycegiz, sebuah kota Cittaslow di Mugla, merupakan habitat peneluran yang terkenal bagi penyu. Pantai yang terbentuk akibat Sungai Dalyan bertemu dengan Laut Mediterania, kondisi geografis dan ekosistem unik ini mejadikan Iztuzu sebagai habitat ideal bagi penyu. 

Memiliki pasir emas yang dikelilingi oleh lereng yang dipenuhi pohon pinus. Pantai Iztuzu mendapatkan tingkat perlindungan yang sama seperti Pantai Patara, selain itu lembaga perlindungan dan rehabilitasi yang terletak di dekatnya juga melayani penyu yang terluka dari kawasan pesisir Turki lainnya.

Di Turki, situs warisan budaya dilindungi secara ketat. Berbagai proyek berkelanjutan sedang dilaksanakan untuk memastikan kelangsungan hidup kehidupan alam. Kota Kuno Patara, ibu kota Persekutuan Lykia di zaman kuno, terletak di tepi Pantai Patara dan memiliki monumen bersejarah seperti Gedung Majelis, tempat dewan demokrasi pertama di dunia diadakan serta teater kuno.
 
Ini juga merupakan tempat kelahiran Saint Nikolas, yang dikenal banyak orang sebagai Santa Claus. Saat menjelajahi Köycegiz, Mugla, Anda dapat mengunjungi Dalyan dan menjelajahi Kota Kuno Kaunos yang terkenal dengan makam-makam pahat terletak di tebing yang berasal dari abad keempat SM.

Editor : Ude D Gunadi