BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Interchange Walini di Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga kini belum terealisasi.
Padahal rencana ini sudah digagas sejak periode Bupati Abubakar. Bahkan saat Pj Bupati Arsan Latif memimpin Pemda KBB, interchange dari Tol Cipularang itu ditargetkan bisa beroperasi di tahun ini.
Namun faktanya hingga kini belum ada kejelasan kapan interchange itu bakal terealisasi. Padahal Warga Kecamatan Cikalongwetan dan Cipeundeuy, KBB sudah sangat berharap interchange Tol Walini itu segera beroperasi.
Diharapkan dengan beroperasinya pintu Tol Walini maka aktivitas masyarakat khususnya di dua kecamatan itu dan umumnya KBB bisa semakin dipermudah.
Sementara itu dalam beberapa hari belakangan media sosial di Cikalongwetan ramai dengan berita kekecewaan dan keresahan terhadap kebijakan PT Jasamarga yang melakukan pemagaran atau menutup akses warga ke jalan tol.
Semenjak ditutupnya akses tersebut membuat warga kesulitan untuk naik transportasi dari sisi jalan tol baik ke arah Bandung maupun Jakarta.
Itu menjadikan hambatan bagi warga masyarakat untuk melaksanakan aktivitas kerja atau usahanya.
Masyarakat menyadari bahwa aktivitas di tol itu melanggar, tetapi warga merasa tidak ada alternatif lagi untuk melakukan aktivitas kerja maupun usaha, selain di sepanjang jalan Tol Cipularang yang selama ini sudah dimanfaatkan oleh warga.
Aktivis pemuda yang juga anggota KNPI Jawa Barat Doni Ramlan Effendi membenarkan bahwa sebagian masyarakat di sepanjang jalan Tol Cipularang sedang ramai membicarakan terkait penutupan akses oleh pihak Jasamarga.
"Itu lagi ramai dibicarakan, meskipun aktivitas warga itu melanggar. Tapi harus ada langkah kongkrit dari pihak terkait kususnya pemerintah pusat dan daerah melakukaan kajian dan koordinasi untuk menyelesikan masalah ini," ucapnya saat dihubungi, Selasa (5/11/2024).
Dirinya mendesak dan akan melakukan koorinasi dan audiensi dengan stekholder dan pihak berwenang (Jasamarga ) untuk mencari solusi dari permasalahan ini.
Pihaknya pun sudah menyuarakan sejak tahun 2012 menagih janji bahwa interchange Walini harus segera di bangun.
"Termasuk juga menyarankan dibangun terminal kecil agar akses masyarakat terhadap alternatif transportasi umum menjadi mudah," ujarnya.
Anggota DPRD KBB dari Dapil 2 (Cikalongwetan, Cipendeuy, dan Cipatat) Fikri Zamzam Noor, SE membenarkan bahwa akses keluar masuk Tol Cipularang di Cikalongwetan harus segera di bangun.
Sebab hal itu sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat terhadap kemudahan akses transportasi untuk menunjang aktivitas dan kegiatan usaha warga Cikalongwetan dan sekitarnya.
"Sudah sejak lama interchange Walini hanya isu dan wacana saja. Padahal semenjak dibangunnya tol masyarakat Cikalongwetan dan Cipendeuy merasa terisolir karena tidak ada pintu tol di Cikalongwetan sebagai akses masuk tol," tuturnya. (*)
Editor : Rizki Maulana