BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) ikut berkomentar terkait peristiwa penembakan siswa SMK Negeri 4 Semarang yang diduga dilakukan oleh seorang oknum anggota Polri.
Ketua Umum PP Persis, Jeje Zaenudin mengatakan, pihaknya mendukung penuh langkah Mabes Polri untuk mengusut tuntas kasus penembakan tersebut.
"Kami mendukung langkah Mabes Polri mengusut tuntas kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang Jateng yang diduga dilakukan oleh seorang oknum polisi yang beritanya viral dan simpang siur di tengah masyarakat," ucap Jeje dikutip laman resmi Persis, Kamis (28/11/2024).
"Dengan diturunkannya Divisi Profesi dan Keamanan (Dipropam) serta Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) dari Mabes Polri untuk mengasistensi dan mengawasi penyelidikan kasus ini, semoga dapat terungkap secara jujur dan transparan apa yang sebenarnya terjadi,” tambahnya.
Menurutnya, transparansi dan penegakkan hukum yang tegas jika ternyata terjadi pelanggaran oleh oknum anggota polisi sangat dinanti oleh masyarakat terutama oleh keluarga korban.
"Sekaligus untuk membuktikan komitmen Polri sebagai institusi pelindung dan pelayan masyarakat," ujarnya.
Jeje mengatakan bahwa saat ini masyarakat merasa resah dengan beberapa kejadian yang terus berulang ulang akibat penggunaan senjata api secara sewenang-wenang hingga menghilangkan nyawa seseorang.
"Masyarakat merasa resah dengan beberapa kejadian yang terus berulang ulang oknum anggota Polri yang menggunakan senjata api secara sewenang-wenang menghilangkan nyawa warga negara yang tidak bersalah," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya pun berharap Mabes Polri mampu meningkatkan sistem dan mekanisme pengawasan dan pendisiplinan para anggotanya.
"Sehingga tidak ada lagi kasus pelanggaran yang sangat merugikan masyarakat dan merusak wibawa institusi Polri itu sendiri," tandasnya.
Untuk diketahui, kasus ini mencuat setelah informasi mengenai meninggalnya siswa SMK Negeri 4 Kota Semarang, GR (17), akibat luka tembak yang diduga berasal dari oknum polisi, menjadi viral di media sosial.
Kejadian ini mengejutkan masyarakat, terutama lingkungan sekolah dan keluarga korban.
GR, yang dikenal sebagai anggota aktif Paskibra di sekolahnya, meninggal dunia pada Minggu (24/11/2024) setelah mendapatkan perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr Kariadi, Semarang.
Editor : Rizal Fadillah