Padahal, terdapat perbedaan prediksi dari berbagai pihak. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya di kisaran 4,8 persen-5,1 persen, sedangkan Kementerian Keuangan memproyeksikan 5,2
persen.
BI juga sempat merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 3,3 persen. Sementara itu, kondisi ekonomi kelas menengah ke bawah masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait risiko adanya lonjakan pengangguran.
Di sisi lain, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tersentralisasi dikhawatirkan tidak optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Jika konsumsi masyarakat meningkat tetapi investasi stagnan, maka ekonomi sulit untuk tumbuh signifikan.
Dari segi perekonomian global, kebijakan Presiden AS Donald Trump dikhawatirkan akan mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia.
Editor : Agung Bakti Sarasa