Penjelasan Gus Baha soal Perbedaan Penentuan Awal Ramadhan NU dan Muhammadiyah

"Kalau model Nahdlatul Ulama, hukum itu menunggu melihat, kalau belum melihat tidak jadi. Hukum itu ta'alluq (berkaitan) dengan melihat. Ini sama benarnya. Maka harus ada ru'yatul hilal bil fi'li, bisa dilihat secara nyata," jelasnya.
Gus Baha menegaskan, perbedaan cara melihat hilal ini tidak perlu dijadikan masalah besar. Hal tersebut menandakan bahwa tradisi ilmu jalan.
Karena tradisi ulama yaitu terbiasa dalam pendapat yang berbeda dengan dasar kajian masing-masing. Perbedaan pendapat tidak perlu disikapi dengan cara menyalahkan dan menjelekkan satu dengan yang lain.
Karena ulama ketika berbeda pendapat tetap bisa hidup bersama dan kerja sama dalam berbagai hal.
"Saya biasa saja melihat perbedaan, alhamdulillah masih punya tradisi ilmu. Ulama tetap berpendapat bahwa jika terjadi perbedaan pendapat tentang hilal, maka biarkan berbeda," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah