get app
inews
Aa Text
Read Next : Sinergi BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci dan STAI Siliwangi Garut Lindungi Petani

ILUNI UI Akselerasi Resiliensi Mahasiswa Melalui Gerakan Mental Health Champions

Minggu, 23 Maret 2025 | 21:05 WIB
header img
ILUNI UI Akselerasi Resiliensi Mahasiswa Melalui Gerakan Mental Health Champions. (Foto:Istimewa)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id- Kesehatan jiwa menjadi masalah serius bagi masyarakat Indonesia, tidak terkecuali generasi muda dan mereka yang masih mengenyam bangku kuliah. 

Kondisi ini menjadi perhatian bagi Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), terutama pada entitas mahasiswa. ILUNI UI menyoroti pentingnya upaya menjaga kesejahteraan psikologis mahasiswa dengan membangun resiliensi, yakni kemampuan beradaptasi dan bangkit dari tantangan hidup baik secara mental, emosional dan perilaku.

“Upaya promosi kesehatan jiwa, khususnya bagi remaja, menjadi salah satu prioritas utama program ILUNI UI. Kami mendorong terwujudnya program kesehatan komprehensif yang meliputi deteksi dini, pendampingan, pembentukan jaring pengaman bahkan sampai upaya mendorong terwujudnya kebijakan kampus yang inklusif dan berbasis empati,” ujar Ketua Umum ILUNI UI Didit Ratam, Minggu (23/3/2025).

Didit yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (HIMPUNI) menyampaikan, studi yang dilakukan oleh Women Empowerment Center ILUNI UI pada tahun 2024 yang melibatkan 63 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia menunjukkan bahwa 54% responden mengalami tingkat persepsi stres ringan, sementara 46% lainnya mengalami tingkat persepsi stres tinggi. 

“Temuan tersebut mendorong kami untuk melakukan inisiasi intervensi yang lebih komprehensif untuk membangun resiliensi dan mendukung mahasiswa dalam mengatasi permasalahan kesehatan jiwa serta upaya preventif melalui program Mental Health Champions (MHC) UI,” imbuhnya.

MHC UI adalah sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan jiwa dan membangun resiliensi di kalangan mahasiswa. Program MHC UI melibatkan mahasiswa yang memiliki minat dalam isu kesehatan jiwa serta berkomitmen dalam upaya promotif dan preventif di tingkat universitas.

Menurut Ketua Women Empowerment Center ILUNI UI Visna Vulovik sekaligus sebagai penanggung jawab program ini, sebelum anggota MHC UI terjun sebagai konselor sebaya, mereka dibekali pelatihan dan bimbingan dari alumni UI maupun profesional di bidang kesehatan jiwa.

“Kami ingin membekali mahasiswa UI sebagai champions untuk melakukan edukasi dan kampanye, penanganan pertama kesehatan jiwa melalui pendekatan dukungan psikologis awal, konseling dan rujukan ke layanan kesehatan jiwa serta advokasi,” ungkap Visna.

Lebih lanjut, Visna menjelaskan, program ini dapat diterapkan secara strategis dan memiliki dampak luas. “Kami telah melakukan uji coba alat pendampingan kepada para mahasiswa, pembentukan jaringan pakar, pengembangan Panduan MHC UI yang berbasis ilmiah dan praktis, serta membangun jejaring rujukan layanan kesehatan jiwa,” ucapnya.

“Ekosistem ini kita bangun agar kedepannya mahasiswa memiliki tingkat resiliensi yang baik di lingkungan akademik. Terlebih saat ini masih banyak anggapan bahwa masalah kesehatan jiwa sering dianggap tabu untuk dibicarakan di masyarakat,” imbuhnya.

ILUNI UI memproyeksikan bahwa MHC UI dapat menjadi akselerasi resiliensi mahasiswa UI, dengan satu perubahan yang dilakukan secara kolektif. Tercapainya resiliensi komunal di tingkat universitas maka setiap mahasiswa UI dapat mengenali potensi dirinya, produktif, mampu mengatasi kondisi stres sehari-hari dan bermanfaat untuk orang lain.

MHC UI juga merupakan program yang memiliki kredibilitas yang baik, sebagaimana disampaikan oleh salah satu pakar pada pertemuan terbatas Uji Panduan Praktis MHC UI 14 Maret 2025 lalu, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH. Dr. Ray menyampaikan apresiasi terhadap tim ILUNI UI yang menginvestasikan energinya untuk mendukung kesehatan jiwa di kalangan Mahasiswa.

“MHC UI merupakan sesuatu yang memiliki kebaruan di dalam dukungan pertama kesehatan jiwa di lingkungan kampus. Apalagi konsepnya melibatkan ekosistem mahasiswa itu sendiri dan dibangun secara community based. Di tengah problematika kasus kesehatan jiwa anak muda yang semakin tinggi, hadirnya MHC UI ini bisa mengisi kekosongan kebutuhan tenaga kesehatan jiwa pada level pertama. Ketika kesehatan jiwa bisa ditangani di lingkungan kampus, mimpi untuk melahirkan sebanyak-banyaknya mahasiswa lulus dengan nilai terbaik dan resilien dalam merespons tantangan masa depan mereka, bisa menjadi modal besar bagi kampus itu sendiri,” ungkap dr. Ray selaku Pendiri Health Collaborative Center.

Hadir pula pakar lainnya dalam pertemuan terbatas uji Panduan Praktis MHC UI Koordinator Layanan Konseling Klinik Satelit UI, Ika Malika, M.Psi; Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak , Prof. Dr. Zahrotun Nihayah, MSi; Badan Khusus PP Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, Anna Surti Ariani, M.Psi; dan Pendiri Satu Persen dan SP Collective, Ifandi Khainur Rahim, S.Psi, CHRP. (*)

Editor : Abdul Basir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut