Tinggalkan Media Massa, Dedi Mulyadi Pilih 'Pencitraan' Lewat TikTok

Dirinya berkelakar bahwa "tim buzzer" yang sebenarnya adalah para emak-emak yang aktif menggunakan platform tersebut.
"Terus kenapa selalu rame? Bukan tim buzzer tapi si Icih pada punya TikTok. Kan orang Sukabumi, orang dari mana-mana sekarang mah rakyat sudah bisa bercerita, begitu cerita suka sama saya langsung berkomentar, nenek nenek semua pada beli kuota," katanya sambil tertawa.
Menurutnya, fenomena ini membuat para pengamat politik kesulitan untuk menyerangnya.
"Jadi susah diserang pengamat, ada pengamat pinter ‘banyak ngomong kamu, diam’, habis orang pinter sekarang sama rakyat," imbuhnya.
Dedi juga mengingatkan para pejabat dan politisi untuk tidak hanya beretorika, tetapi juga fokus pada kerja nyata.
"Awas, jangan banyak ngomong dan wacana, rakyat sekarang pinter," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah