Warga Blokade Akses ke Perumahan Mewah di Bandung Barat, Protes Dampak Banjir Makin Parah

Ironisnya, pembangunan saluran pengairan atau irigasi oleh pengembang dinilai tidak memadai, sehingga air dengan debit tinggi langsung meluncur ke permukiman warga yang berada di dataran lebih rendah.
"Kendalanya ini saluran air. Ini sebenarnya sudah beberapa kali demo ke The Emeralda ini. Cuma tidak digubris, tidak ditanggapi," keluh Hidayat.
Kemarahan serupa juga dirasakan oleh Hendar (41), warga Kampung Gantungan RT 01 RW 14 Desa Jayamekar. Ia menjadi salah satu korban yang paling merasakan dampak buruk banjir lumpur setiap kali hujan deras mengguyur.
"Rumah saya berada paling ujung di permukiman. Jadi kalau banjir, sangat terasa. Selain arus air yang deras, pasca-banjir juga menyisakan lumpur yang sangat mengganggu," ungkap Hendar.
Kesabaran warga Kampung Gantungan tampaknya telah mencapai batasnya. Hendar bersaksi bahwa kampungnya selalu dilanda banjir akibat limpasan air dari proyek perumahan mewah itu selama dua tahun terakhir, sejak proyek tersebut berjalan.
"Sudah dua tahun setiap hujan selalu sama. Sekarang mungkin kesabaran kami sudah habis," tegasnya.
Editor : Agung Bakti Sarasa