Pemberdayaan Warga Binaan Lapas Garut dengan Produksi Coir Shade Berdampak Luar Biasa

“Jadi selama ada di dalam lapas mereka produktif, ada penghasilan yang bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari di lapas, tidak membebani keluarga. Bahkan, warga binaan bisa menabung dan membekali keluarga saat berkunjung,” tutur Kalapas.
Rusdedy mengatakan, lapas sebagai institusi pemerintah yang ditugaskan melakukan pembinaan, sangat terbantu dengan kegiatan ini. Tupoksi pembinaan kemandirian berjalan baik dengan pemberian upah kepada warga binaan yang bekerja.
Selain itu, ucap Rusdedy, negara juga tiap tahun mendapat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari produksi coir shade. Nilai PNBP adalah 10 persen dari nilai jual produk yang dihasilkan setiap tahun dan disetor setahun sekali.
"Tidak ada pemotongan upah bagi warga binaan. Petugas yang terlibat dalam pembinaan, pengawasan dan pengamanan juga mendapat insentif 10 persen dari total upah warga binaan," ucap Rusdedy.
Menurut Kalapas, kegiatan produksi coir shade dalam Lapas Garut ini sangat membantu masyarakat dan pengusaha. Masyarakat terbantu sebab sabut kelapa yang biasanya dibuang, menjadi bernilai ekonomi.
Dunia usaha juga terbantu, ada beberapa pabrik penghasil cocofiber dan rope (tali) yang hampir bangkrut karena sulitnya tenaga kerja akhirnya hidup kembali dengan memenuhi kebutuhan perusahaan milik Cepi Mangkubumi yang sebagian pekerjaan finisingnya dilakukan di Lapas Garut.
Editor : Agus Warsudi