get app
inews
Aa Text
Read Next : Keracunan MBG Siswa Makan Melon di Lembang, BGN: Petani Kebanyakan Pakai Pupuk Urea  

ArtSociates Ubah Lawangwangi Jadi Destinasi Seni dan Kuliner di Bandung Utara

Sabtu, 27 September 2025 | 08:45 WIB
header img
Suasana pembukaan pameran tunggal Galih Adika Paripurna di ArtSociates art gallery, Jalan Dago Giri 99, Lembang, Bandung Barat, Jumat (26/9/2025) malam. (Foto:Bas)

"Galih melukis klise-klise negatif tak bertuan. Dibuatnya jadi seperti mempersoalkan, bagaimana tipisnya lapisan kesadaran manusia. Di antara sadar dan khayal di waktu yang sama. Ini adalah bagaimana keadaan datar, nyaris kosong dan ambigu pada lukisan-lukisan Galih. Tiap aktualitas punya virtualitasnya. Tiap padatan punya jejak halusnya: every solid thing leaves a trace," papar Yacobus Ari R, kurator pameran "Every Solid Thing Leaves A Trace" di gedung Lawangwangi, Jalan Dago Giri 99, Lembang, Bandung Barat. Pameran tunggal Galih Adika Paripurna berlangsung dari 26 September hingga 13 Oktober 2025.

Suguhan hospitality and art blended yang lebih menjangkau semua lapisan masyarakat berada di Jalan Dago Giri No. 101, 50 meter dari ArtSociates Cafe, terdapat ruang yang tak kalah unik, menarik dan nyaman untuk nongkrong sambil melihat karya seniman-seniman muda, Hybridium art gallery & Cafe. Pada hari yang sama Hybridium menggelar dua pameran seniman muda, di ruang galeri dan taman Hybridium. "Talun: Temporal". Sebuah presentasi luar ruangan bukan sebagai objek kaku yang melawan waktu, melainkan sebagai fragmen hidup yang bernafas bersama lingkungannya. 

Karya-karya dalam pameran ini terbuka pada perubahan: hujan, angin, lumut, dan retakan bukan dianggap kerusakan, melainkan begian dari narasi. Talun dalam bahasa Sunda adalah sebuah kebun yang ditanami pepohonan atau tumbuhan yang usianya panjang. Dalam bahasa Indonesia, talun bermakna gema atau gaung. Karya dalam pameran ini adalah presentasi ruang transisi, dengan perupa muda: Bayu P. Pratama, Das Genesis, Erik Rifky Prayudhi, Fefia Suh, Izal Batubara, Mira Rizky, Rendy Pandita, Wildan Indra Sugara. 

Pameran di dalam ruang Hybridium bertajuk ‘Nglanglayung: the unrest within’ dengan perupa: Anahiz, Fatih Jagad Raya, Friski Jayantoro, Galih Hermawan, Karyana Tri Utama, Washfa Fadilla. “Enam seniman dengan medium dan gaya berbeda berkumpul dalam pameran ini: lukisan teks dan ikon yang riuh, bentuk biomorfik yang menyentuh tubuh, pernyataan minimal yang nyaris sunyi, sapuan ekspresif yang meledak dengan sisa jargon internet, resin kitsch yang berkilau sekaligus rapuh, hingga video surreal yang menyindir realitas politik lewat humor gelap....semua terhubung dalam semangat zaman yang sama," papar kurator dua pameran itu, Axel Ridzky di Hybridium art gallery, Jumat (26/9) sore. Dua pameran berlangsung sampai 24 Oktober 2025. (*)

Editor : Abdul Basir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut