Partisipasi Politik Pemuda Masih Rendah, Golkar Jabar Dorong Literasi dan Peran Aktif
Sebagai kepala daerah, Asep Jafar juga membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya pemuda, untuk memberikan masukan dan kritik terhadap kebijakan pemerintah daerah.
Asep menilai kritik konstruktif merupakan bagian penting dari demokrasi yang sehat.
“Tolong ingatkan saya jika ada kebijakan yang keliru. Saya ingin mendengar suara masyarakat, terutama pemuda, agar kita bisa bersama-sama membangun Sukabumi yang lebih baik,” ujarnya.
Melalui kegiatan pendidikan politik tersebut, Asep Jafar berharap para peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Asep mengapresiasi DPD Partai Golkar Jabar pimpinan Tubagus Ace Hasan Syadzily yang telah menyelenggarakan pendidikan politik di Kabupaten Sukabumi.
Dia menilai, kegiatan dikpol pemuda merupakan investasi jangka panjang bagi kualitas demokrasi di daerah.
Penguatan Literasi Politik
Wakil Ketua Bidang Pemilu DPD Partai Golkar Jabar Rahmat Sulaeman menekankan pentingnya penguatan literasi politik sebagai fondasi utama membangun partisipasi politik pemuda yang cerdas dan bertanggung jawab.
Menurut Rahmat, pendidikan politik tidak boleh dipahami sebatas kegiatan seremonial, melainkan sebagai proses berkelanjutan untuk menanamkan nilai kebangsaan, etika politik, dan kesadaran demokrasi di tengah derasnya arus informasi digital.
“Pemuda hari ini hidup di era teknologi yang serba cepat. Namun tanpa literasi politik yang kuat, kemajuan teknologi justru bisa melemahkan daya kritis dan kesadaran kebangsaan,” kata Rahmat.
Dia menilai tantangan generasi muda saat ini adalah membanjirnya informasi yang tidak selalu diiringi dengan pemahaman sejarah perjuangan bangsa dan sistem kenegaraan.
Karena itu, pendidikan politik dipandang sebagai instrumen strategis untuk membentuk pemuda yang rasional, berintegritas, dan peduli terhadap kepentingan publik.
Editor : Agus Warsudi