"Yang terpenting dalam muatan lokal itu setiap permainan baik egrang atau permainan lainnya bisa menunjukan sikap yang berkaitan dengan Pancasila, jadi mereka menunjukan gotong royong nya kerjasamanya, dan lainnya jadi itu yang kami tujukan," katanya.
Sementara itu, kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar), Dedi Supandi mengatakan, kearifan lokal perlu dilestarikan. Karena itu dia setuju bilamana setiap cabang dinas mengajak siswa/i untuk melestarikan kaulinan lembur.
Disdik Jabar sendiri memiliki program tematik yang dilaksanakan oleh warga sekolah dengan tagline yang berbeda dalam setiap hari. Seperti hari Senin (untuk wawasan kebangsaan), Selasa, Rabu (literasi dan lingkungan hidup) Kamis (wawasan lokal atau budaya), Jumat (sehat jasmani rohani), Sabtu (rumahku istanaku), Minggu (berkunjung dan berbagi.
"Festival Egrang juga salah satu bentuk upaya yang sama dengan Jabar Masagi yaitu membentuk Karakter pada anak," terangnya.
Hal itu penting diterapkan di kurikulum pelajaran atau ekstrakulikuler supaya anak-anak di setiap sekolah yang ada di KCD wilayah XIII Jabar khususnya bisa memiliki karakter yang baik.
"Yang biasa tergantung dengan bermain ponsel dengan upaya ini kan bisa diubah supaya anak itu bisa lebih senang dengan berbudaya agar kearifan lokal budaya Sunda khususnya bisa dilestarikan," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait