Perlu diketahui, rumah Ali yang dulu, biasa dijadikan tempat belajar membaca Al-Quran anak-anak. "Semenjak gempa, pembelajaran itu sempat terhenti. Mulai hari jumat besok rencananya pengajian anak-anak akan dimulai kembali," ujar Ali.
Ali mengucapkan terima kasih kepada JQR dan relawan yang telah memberikan bantuan rumah huntara untuk keluarga, menurutnya rumah ini sangat diperlukan sebab jika terus menerus tinggal di tenda pengungsian dirinya was-was soal kesehatannya.
"Tidak bisa berkata-kata, banyak terima kasih kepada JQR dan seluruh relawan, rumah ini sangat dibutuhkan untuk saya dan keluarga saya, serta rumah ini juga rencananya akan langsung diadakan tempat pengajian," ungkapnya.
Untuk mempercepat penanganan pembangunan hunian sementara, JQR bekerjasama dengan relawan yang mendirikan Pos Masyarakat di Kampung Surupan, tempat program tersebut dijalankan. Nugraha 'Pelay' Panca Kusuma, salah satu perwakilan relawan yang mendirikan Pos Masyarakat mengatakan, pihaknya menjalankan konsep community development dalam membangun Pos Masyarakat agar warga dapat menentukan pilihannya sendiri untuk menentukan siapa yang berhak memiliki rumah hunian sementara.
"(Kami) membangun pos masyarakat dengan berharap penanganan milik mereka. Di Kampung Surupan, Desa Mekarwangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur," ujar Pelay.
Pos masyarakat ini sendiri memiliki program kerja yang bertujuan mempercepat berpindahnya masyarakat yang tinggal di pengungsian ke rumahnya masing-masing.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait