"Kita berupaya di bawah Rp100.000 itu, agar animo masyarakat tinggi. Apakah memungkinkan atau tidak, kalau bisa Rp50.000, yang penting masyarakat memiliki rasa keinginan untuk ke galeri ini," terangnya.
Benny menjelaskan, tiket masuk akan digunakan untuk menunjang operasional serta pemeliharaan galeri. Sebab, hingga saat ini biaya operasional masih ditanggung APBD. Karena itu, pengelolaan galeri nantinya akan ditenderkan.
"Disparbud mendapat tugas untuk mengelola karena memang kami merencanakan pengelolaan untuk pihak ketiga. Karena kalau dikelola kami belum tentu bisa profesional karena cost pemeliharaan tinggi, kalau mengandalkan APBD tidak mungkin," katanya.
Selama digratiskan, kata Benny, jumlah kunjungan pun akan dibatasi. Kuota kunjungan per hari hanya 120 orang atau 20 orang per kloter.
"Target 120 orang perhari. Karena ini baru permulaan, berikutnya akan dievaluasi apakah bisa ditambah atau dikurangi. Ada enam sesi," ungkapnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait