Menurut Raditya, belum ada fintech yang fokus utamanya pada solusi pembiayaan ekonomi kreatif hingga saat ini. Pihaknya selama ini tidak pernah melihat ada solusi untuk melakukan pembiayaan modal dasar saat memulai kreativitas dari pelaku ekonomi kreatif.
"Umumnya mereka telah mendapatkan dukungan sponsor, tetapi tidak diberi modal dasar untuk memulai karena biasanya para sponsor dan pemberi kerja menunggu acara atau pekerjaan itu selesai," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap industri perbankan bisa berperan aktif dalam mendukung ekonomi kreatif. Meskipun dirinya memahami institusi keuangan dan lembaga perbankan belum berani masuk ke ranah ini lantaran belum memahami soal analisis risiko di bisnis tersebut.
"Kita akan bantu dan berkolaborasi bersama dengan sumber daya yang profesional dengan memanfaatkan sistem teknologi yang bisa menganalisis risiko, sehingga akhirnya, kita bisa semakin mendorong para pelaku ekraf ini semakin kreatif dan maju," ucapnya.
Sementara itu, CEO Finnix, Reinhart Hermanus mengatakan, pihaknya telah terlibat membantu menggarap sejumlah project, seperti konser di beberapa daerah. Di antaranya, Sabiphoria Festival (Jakarta), Now Playing Festival (Bandung) hingga Tour Dewa 19 (Pontianak).
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait