Menurut Kenny, angka stunting di Kota Bandung dari 2021 ke 2022 mengalami penurunan signifikan sebanyak 7 persen. Namun penurunan tersebut tetap saja Kota Bandung dikategorikan tinggi stunting.
"Untuk tahun sekarang target memang 17 persen, tahun depan 14 persen dan bahkan keinginan pada saat Indonesia Emas ini zero jadi 0 persen," ujarnya.
Kenny mengungkapkan, prevalensi stunting Kota Bandung berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022 berada di angka 19,4 persen. SSGI tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Kita butuh kerja sama, kerja keras juga dalam rangka jangan sampai stunting ini di Kota Bandung meningkat," tegasnya.
Kenny mengungkapkan, penderita stunting tersebar di seluruh wilayah Kota Bandung. Oleh karenanya pekan lalu, DPPKB menetapkan 88 locus stunting di Kota Bandung untuk 2024.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait