Sementara itu, Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Bandung, Meiwan Kartiwa menjelaskan, salah satu faktor kenaikan daging ayam karena harga pakan yang naik, permintaan yang meningkat.
"Termasuk untuk cabai pun permintaannya meningkat. Cabai merah tanjung dipakai untuk masak. Sering dipakai untuk masak besar, apalagi di hari Iduladha," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan, alasan perbedaan harga daging ayam antara pasar tradisional dengan toko ritel. Menurutnya, di pasar tradisional rata-rata menjual daging ayam per kilogram. Sementara di toko ritel tidak per kilogram.
"Biasanya kurang dari 1 kg, seperti 0,8 kg atau 0,9 kg beratnya," ujarnya.
Faktor lainnya, toko ritel mendapatkan ayam yang sudah dipotong dari distributor langsung dan tinggal dijual. Sedangkan di pasar tradisional alurnya lebih panjang.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait