"Kalau kita melihat, Disperkim ada dimana? Itu ada di faktor lingkungan yang berkontribusi terhadap kesehatan,” ungkapnya.
Setiawan menilai, kehadiran Disperkim sangat membantu dalam mewujudkan hunian berkualitas, yang mengedepankan aspek derajat kesehatan masyarakat Jawa Barat. Sebab, pihaknya meyakini bila skema yang dilakukan sesuai peraturan, maka tingkat kesehatan masyarakat akan lebih tinggi dan tentunya mengeliminir potensi sakit.
Sementara faktor lain seperti layanan kesehatan, baik rumah sakit maupun Puskesmas kata Setiawan, akan membantu menyempurnakan pondasi yang sudah ada. Termasuk gaya hidup dan faktor genetik.
“Oleh karena itu, kalau kita melihat lebih detail apa saja faktor lingkungan. Di antaranya tugas-tugas dari Perkim. Ventilasi yang harus bagus, sanitasi, air bersih, cahaya, tata letak dan lain sebagainya. Kalau itu dikerjakan dengan baik, akan menyumbang 40 persen terhadap derajat kesehatan masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Disperkim Jabar, Indra Maha tidak menampik bahwa perumahan masyarakat yang telah eksisting saat ini tengah berada dalam situasi pelik. Sebab, sumber air bersih masyarakat baik dari sumur maupun yang lainnya, 70 persen telah tercemar bakteri Escherichia Coli atau E Coli, dimana dapat menjadi penyebab gangguan pencernaan.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait