“Ada PR yang harus kita selesaikan, bagaimana perumahan ini membuat pembuangan airnya menjadi baik. Itu sudah mendesak sekali. Maka kita sekarang mengupayakan adanya perbaikan sanitasinya. Misalnya (sanitasi) komunal dan sebagainya,” ungkapnya.
Sedangkan mengenai kelayakan hunian, sejauh ini sejatinya indeks rumah layak huni di Jawa Barat telah meningkat. Salah satunya melalui program rehabilitasi rumah tidak layak huni (rutilahu).
Di mana selama lima tahun terakhir dari 2018-2023, total sudah 105.000 unit rumah dirampungkan, dengan anggaran keseluruhan dikucurkan mencapai Rp1,8 triliun.
“Kalau kita melihat di 2023 ini, ada 11.425 unit yang kita lakukan perbaikan. Nilainya hampir Rp230 miliar. Itu salah satu upaya kami, dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan RTH tersebut,” terangnya.
Kendati demikian, capaian ini masih jauh dari sempurna. Mengingat, masih ada pekerjaan besar yang harus dituntaskan Disperkim, yakni merealisasikan sekitar 2,2 juta perumahan bagi masyarakat Jawa Barat guna meminimalisir disparitas kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah yang dibutuhkan masyarakat atau backlog.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait