Ajak Milenial, SAU Gelar Angklung Pride 2023 Peringati Hari Angklung Sedunia

Rizal Fadillah
Ajak Milenial, SAU Gelar Angklung Pride 2023 Peringati Hari Angklung Sedunia

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Saung Angklung Udjo (SAU) bakal menggelar acara bertajuk 'Angklung Pride' untuk memperingati hari disahkannya angklung sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO sejak 16 November 2010.

Pimpinan Saung Anglung Udjo, Taufik Hidayat Udjo mengatakan, Angklung Pride tahun 2023 ini dilaksanakan dengan tujuan utama agar tidak dicabutnya penghargaan angklung sebagai warisan budaya dunia dan juga untuk memperingati pemberian gelar angklung sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity.

"Angklung Pride juga sebagai bentuk apresiasi untuk menjaga, memelihara, meregenerasikan, dan mempromosikan angklung," ucap Kang Opik, sapaan akrabnya, usai acara Intimate Dinner di Saung Angklung Udjo, Jalan Padasuka No.118, Kota Bandung, Rabu (25/10/2023).

Kang Opik mengatakan, sejak ditetapkannya 16 November sebagai Hari Angklung Sedunia, pihaknya secara rutin memperingati momen tersebut dengan mengadakan acara Angklung Pride.

"Angklung Pride adalah acara tahunan yang didedikasikan untuk mempromosikan dan mempertahankan seni angklung dan warisan budaya Indonesia," ungkapnya.

Kang Opik mengatakan, Angklung Pride tahun 2023 ini pihaknya secara khusus akan mengajak generasi milenial untuk berkolaborasi.

"Sasaran sekarang ini kita akan mengajak milenial terutama milenial, kita akan ajak kolaborasi, kita masuk ke wilayahnya dunia mereka dan kita juga ajak mereka masuk ke dunia kita," imbuhnya.

Di sisi lain, Kang Opik mengaku bersyukur Saung Angklung Udjo bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19 yang melanda beberapa tahun lalu.

Hal ini ditandai dengan deklarasi Udjo Reborn sebagai upaya Saung Angklung Udjo sangat peduli terhadap keberlangsungan ekosistem angklung.

"Jadi Udjo Reborn ini lebih kepada semangat kebaruan daripada Udjo. Karena kemarin ini kan kita di masa Covid ini sudah merasa benar benar sudah tidak berada hidup lagi karena keluarbiasaan daripada kesulitasn kita. Artinya Saung Angklung Udjo ini yang sebelum Covid ini ada keterlibatan kurang lebih 1000 orang kemudian down hanya tersisa pulahan orang pada waktu itu," tuturnya.

Namun berkat kerja keras semua pihak, kata Kang Opik, Saung Angklung Udjo kini membuka sebuah lembaran baru dari bangkitnya kembali eksistensi angklung.

"Alhamdulillah dengan perjuangan dan semangat anak-anak yang tersisa itu Saung Angklung Udjo seperti terlahir kembali dan tentu dengan semangat jauh lebih besar dan tentu dengan pola-pola yang lebih baru lagi," ungkapnya.

Kang Opik mengatakan, saat ini Saung Angklung Udjo sudah beroperasi secara normal seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda. Bahkan, atrean kunjungan pun sempat mengalami bentrok jadwal.

"Saya kira sudah mendekati 100 persen ya karena memang dalam beberapa hari ini sering ada bentrok pengunjung. Maksudnya kepenuhan karena kebanyakan kan dari luar kota," ujarnya.

Kang Opik menyebut, Udjo Reborn menghadirkan beberapa produk baru dari Saung Angklung Udjo yang dibentuk dan dikemas apik untuk memenuhi kondisi target pasar yang baru. 

"Sebetulnya kan program kita ini secara konsep kita memelihara yang lama yang juga ada nilai-nilainya dari segi tradisi kemudian kita juga menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru ini bisa yang sesuatu yang sedang trend sekarang atau juga kita menciptakan ada lagu-lagu yang kita bikin sendiri juga yang alhamdulillah ini menjadi laku juga di pasarannya Saung Angklung Udjo," paparnya.

Menurutnya, kerja sama dengan pemerintah, beragam asosiasi, serta ekosistem pariwisata dan budaya pun dibentuk untuk mempertahankan program edukasi kebudayaan.

"Dorongan pemerintah cukup bagus. Misalnya Kota Bandung dengan menamakan Bandung sebagai Kota Angklung itu juga artinya mendorong bagaimana angklung ini bisa bukan hanya diketahui dari Kota Bandung tapi bagaimana masyarakat Bandung bener bener bukan hanya mengenal kekuatannya sendiri tapi juga bisa menonton, menikmati dan memainkannya," katanya.

Tak lupa, Kang Opik juga mengucapakan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut terlibat dalam pemecahan Guinness World of Records yang melibatkan 15.110 orang memainkan alat musik angklung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 5 Agustus 2023 lalu.

"Saya mewakili Saung Angklung Udjo beserta semua penggiat angklung dan pelestari budaya seluruhnya merasa sangat terhormat atas bantuan para pihak sehingga Udjo Reborn dapat terlaksana pada tahun 2021, serta prestasi penghargaan GWR yang diselenggarakan oleh OASE KIM dari akhir tahun 2022 sampai tahun 2023," tuturnya.

Kang Opik mengatakan, pihaknya bersama komunitas angklung menggagas rancangan konsep, aplikator dan penanggung jawab acara bergengsi Guinness World of Records dalam upaya mempromosikan dan melestarikan seni budaya tradisional Indonesia. 

"Itu bukan hanya acara seremonial saja tapi bagaimana akhirnya masyarakat Indonesia terbuka matanya, terbuka hatinya bahwa ada sebuah seni tradisional yang benar-benar tingkatnya bukan sudah tingkat lokal lagi tapi sekelas dunia yang itu tentu harus dipelihara dan dikembangkan dan tersebar di bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh Indonesia," katanya.

Kang Opik pun berharap, seluruh masyarakat khususnya warga Bandung bisa ikut melestarikan seni budaya angklung dan menunjukkan betapa pentingnya dukungan masyarakat dalam mempertahankan warisan budaya Indonesia.

"Harapan kami mudah mudahan 2024 itu kita bikin peristiwa Bandung Lautan Angklung. Itu sebuah peristiwa memainkan angklung bersama seluruh masyarakat Kota Bandung pada jam, detik yang sama kita menggoyangkan angklung di seluruh Kota Bandung bahkan dari luar negeri kita sudah punya banyak tim angklung di luar negeri kita ajak," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network