2. Pemimpin kedua yang dikenal tegas dan tidak suka dengan satu kaum
Setelah Hashirama meninggal, gelar Hokage Kedua jatuh ke tangan adiknya, yaitu Tobirama Senju. Tobirama pun dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan selalu tampak serius. Tobirama juga terkenal sebagai Hokage yang mengasingkan klan Uchiha ke pinggiran Konohagakure. Hal ini karena Tobirama selalu tidak suka dengan klan Uchiha dan menganggap mereka sebagai ancaman yang suatu hari bisa mengambil alih kekuasaan.
Sementara itu, pemimpin kedua Indonesia adalah Soeharto yang mulai menjabat sejak 1967 hingga 1998. Soeharto memang enggak memiliki hubungan darah dengan Soekarno, layaknya Tobirama dengan Hashirama. Meski begitu, Soeharto kerap dianggap sebagai salah satu presiden Indonesia bertangan besi.
Tak cuma itu, Soeharto juga enggak suka dengan kelompok Partai Komunis Indonesia (PKI) karena menganggap mereka sebagai partai terlarang dan ancaman bagi negara. Bahkan, Soeharto sampai menumpaskan anggota dari PKI. Keturunan dari anggota PKI pun hidup terasingkan selama masa jabatan Soeharto.
3. Pemimpin ketiga yang terkenal sebagai sosok yang jenius
Hiruzen Sarutobi adalah murid dari Tobirama yang kemudian meneruskannya sebagai Hokage Ketiga. Hiruzen pun memiliki julukan The Professor karena kejeniusannya dalam menggunakan ninjutsu. Bagaimana enggak, Hiruzen telah menguasai berbagai jenis teknik bela diri ninja dan juga mampu menggunakan kelima elemen alam, suatu hal yang jarang bisa dilakukan oleh seorang ninja.
Hiruzen juga dikenal sebagai sosok yang bijaksana. Meski hanya menjadi guru bagi trio Sannin legendaris, ilmu serta kebijaksanaannya tetap mengalir ke setiap generasi ninja di Konohagakure. Nah, di pemerintahan Indonesia, sosok yang mirip dengan Hiruzen adalah B.J. Habibie yang sempat jadi wakil presiden Soeharto sebelum akhirnya menjadi presiden ketiga Republik Indonesia.
Sama seperti Hiruzen, Habibie juga terkenal sebagai presiden Indonesia yang jenius, khususnya di bidang industri penerbangan dan juga riset. Kisah Habibie yang diabadikan lewat sejumlah film biopik juga berhasil menginspirasi sejumlah generasi muda Indonesia.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait