"Kita (Indonesia) ingin lepas dari stunting atau gangguan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis. Ibu hamil dan menyusui itu menentukan masa depan anak," kata Kang Ace.
Menurut Kang Ace, jika ibu hamil mengonsumsi makanan sembarang, tidak bergizi, otomatis akan mempengaruhi pertumbuhan bayi di dalam rahim dan tumbuh kembangnya.
Karena itu, tutur Kang Ace, ibu-ibu penerima PKH, harus menggunakan dana bantuan itu untuk membeli makanan bergizi agar melahirkan generasi Indonesia berkualitas.
"Di era modern saat ini kalau masih ada yang kekurangan gizi, kualitas bangsa kita akan rendah. Kita tidak ingin tumbuh kembang anak-anak tertinggal karena kekurangan gizi," tutur Kang Ace.
Stunting, kata Kang Ace, bukan sekadar fisik, tetapi yang paling utama adalah IQ tidak sempurna, di bawah standard. Anak-anak yang mengalami stunting akan sulit menguasai pengetahuan, ilmu, informasi, dan keterampilan, sehingga masa depan suram (madesu).
"Itu tidak boleh terjadi pada anak-anak kita. Tidak boleh lagi di Indonesia, anak-anak kekurangan gizi. IQ-nya jongkok, yang tidak bisa mengikuti pendidikan dan sekolah karena tidak memiliki kemampuan untuk belajar," ucapnya.
Kang Ace menyatakan, berdasarkan penelitian para ahli, 1.000 hari pertama seorang manusia menentukan masa depannya. Sejak di dalam perut hingga usia 2 tahun, betul-betul harus diisi dengan makanan bergizi, pengetahuan, dan pola asuh yang betul-betul terukur.
"Selain anak diberikan makanan bergizi dan ASI, ibu yang menyusui pun harus mendapatkan makanan bergizi," ujar Kang Ace.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait