Bandung dan Cimahi dipilih untuk menggelar lomba ini, tutur KH Dicky, karena kedua kota ini terkenal sebagai kota religi. Sehingga, potensi tersebut harus terus diasah dan ditingkatkan melalui kegiatan bernilai dan bermakna.
"Potensi ini harus kita kembangkan dan arahkan, sehingga anak-anak kita bisa berkontribusi dan mengisi pembangunan secara nasional," tutur KH Dicky.
Kegiatan itu, kata KH Dicky, mendapatkan rekomendasi dari beberapa instasi pemerintah, di antaranya Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung dan Cimahi, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung dan Cimahi, serta didukung guru Pendidikan Agama Islam (PAI) se-Kota Bandung dan Cimahi.
Perlombaan dimulai dengan pendaftaran para calon peserta dari tingkat SD, MI, SDIT dan paket A melalui link panitia dan diinfokan melalui kanal Youtube pelitnasIndonesia.
Peserta wajib mengirimkan video azan kepada panitia. Jumlah peserta lomba 130 orang orang. Setelah itu diseleksi 25 peserta terbaik sebelum menentukan 10 pemenang.
"Untuk menentukan 10 pemenang, diseleksi secara langsung oleh 2 dewan juri pada Minggu 21 Januari 2024. Para peserta yang belum masuk seleksi semua mendapatkan apresiasi berupa piagam penghargaan dan 5 buku dan kartu pengobatan gigi gratis," ucap KH Dicky.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait