"Fokus pengembangan pariwisata kebudayaan, dukungan terhadap industri kreatif bisa kolaborasi dengan komunitas lokal. Hal itu sudah dilakukan Perhimpunan usaha taman rekreasi sejak 1977 hingga sekarang," katanya.
Taufik mengatakan, kolaborasi dilakukan karena pihaknya menganggap pemerintah tidak peduli dengan keberadaan yang namanya budaya. Mereka, kata dia, hanya peduli terhadap proyek menghabiskan dana APBD.
"Pemerintah tidak sungguh-sungguh peduli budaya, nyatanya lebih peduli proyek. Budaya berkaitan erat dengan lingkungan, mengembangkan agro wisata dan konservasi serta pemberdayaan," ungkapnya.
Hal ini pun dirinya terapkan sendiri di Saung Angklung Udjo. Dimana nama Saung Angklung Udjo bisa mendunia tanpa bergantung pada pemerintah.
"Harus menjaga alam. Salah satunya kesenian angklung yang kini sudah mendunia. Harus dikenalkan sejak dini. Pesan Almarhum Ujo Ngalagena, jangan bergantung pada Pemerintah," imbuhnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait