Sedangkan untuk Ngatiyana, Adi menilai stagnannya tingkat popularitas Ngatiyana lantaran dirinya kekurangan logistik.
"Lalu Pak Ngatiyana, kenapa trennya jadi ga naiknaik popularitasnya? Selain karena beliau sudah tidak menjabat di satu setengah tahun ini, kelihatannya juga beliau kurang logistiknya," ucapnya.
Bahkan, spanduk-spanduk dukungan yang bertebaran pun itu murni atas dukungan dari masyarakat untuk Ngatiyana.
"Kalau hal itu dianggap oleh kita sebagai sebuah kebenaran, jangan-jangan Pak Ngatiyana secara logistik belum siap, tapi dia punya modal sosial berupa pengalamannya sebagai Ketua Forum RW, Wakil Wali Kota, lalu menjadi Plt. Wali Kota," katanya.
Sehingga menurutnya, Ngatiyana sudah memiliki modal dasar yang cukup tinggi di 60-an persen, bahkan elektabilitasnya pun menjadi yang terbaik di antara kandidat yang lain.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait