Tak Ada Lagi Sekolah Favorit, Disdik Kota Bandung Sebut PPDB Berjalan Transparan

Rina Rahadian
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Syurya Santana. Foto: Istimewa.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 Kota Bandung untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah dimulai. 

Saat ini PPDB memasuki tahapan pengunggahan data pribadi di aplikasi atau situs web resmi, ppdb.bandung.go.id yang bisa dilihat secara transparan.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Syurya Santana mengungkapkan, Pemkot Bandung berkomitmen untuk melayani pendidikan bagi masyarakat.

"Pemkot Bandung berkomitmen semua anak harus bersekolah. Sudah tidak ada lagi namanya sekolah favorit, semua sama. Karena sistemnya zonasi jadi lebih mendekatkan akses masyarakat kepada satuan pendidikan," beber Tantan, Rabu (22/5/2024).

Tantan mengungkapkan, kuota untuk masuk ke SD dan SMP mencukupi. Untuk SD ada sebanyak 272 SD Negeri dan 187 SD swasta. 

Sedangkan siswa SD yang akan melanjutkan ke jenjang SMP ada sekitar 34.000. Ada sebanyak 272 SMP yang terdiri dari 75 SMP negeri dan 197 SMP swasta.

"Kalau lihat lulusan Taman Kanak-kanak yang akan masuk SD usia 6-7 tahun ini bisa masuk semua. Baik negeri atau swasta. SD Negeri di Kota Bandung itu berjumlah 272 dan swasta 187 sekolan, ini cukup kalau dihitung usia," bebernya.

Adapun bagi warga yang tidak mampu, Pemkot Bandung telah menyiapkan upaya agar tetap melanjutkan pendidikan melalui anggaran bagi siswa Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP).

"Bagi Warga kurang mampu kita saluran. Kalau pilhan 1 dan 2 tidak diterima, kami akan saluran pilihan ke 3 dan 4 atau swasta. Itu sudah dianggarkan Pemkot Bandung," bebernya.

Sedangkan, dalam prosesnya PPDB di Kota Bandung berjalan secara transparan terbuka melalui aplikasi atau situs resmi. Para pendaftar bisa melihat secara langsung proses penerimaan peserta didik.

"Percaya kepada sistem yang sudah kita gunakan, transparansi. Biasanya dalam situasi gini banyak yang memanfaatkan. Kalau ada yang minta imbalan, jangan ditanggapi," tandasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network