BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Bakal Calon (Balon) Bupati Bandung Barat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Didik Agus Triwiyono menyiapkan sejumlah program untuk membenahi Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Sebagai orang KBB dan pernah duduk di DPRD KBB, Didik mengaku memahami banyak permasalahan yang ada di KBB dan perlu ada upaya peningkatan di berbagai aspek pembangunan.
"Saya sedikit banyak paham Bandung Barat karena sejak Bandung Barat lahir saya langsung diamanahkan menjadi Ketua DPD PKS Bandung Barat dan langsung melihat dari dekat walaupun baru 2009 saya jadi anggota dewan, itu jadi lebih paham lagi tentang Bandung Barat," tuturnya kepada wartawan, Sabtu (22/6/2024).
Diakuinya banyak hal yang perlu dibenahi di KBB. Pertama tentang pola komunikasi antara pemerintah, akademisi, pengusaha, media dan kelompok masyarakat yang bisa disebut pentahelix. Semua potensi itu harus benar-benar dimanfaatkan untuk pembangunan.
Kemudian soal mindset pemerintahan yang perlu dikuatkan. Mindset untuk membenahi, mindset untuk membangun, mindset memfasilitasi masyarakat untuk lebih tumbuh kembang itu yang perlu dibenahi.
"Nantinya unsur kepemimpinan, birokrasi dan masyarakat perlu kita kuatkan. Karena yang jadi pertanyaan, naha Bandung Barat kie wae, dengan tiga kali problem hukum pimpinan kepala daerah, itu dimention juga oleh masyarakat," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, yang paling sering didengar itu masalah insfratruktur terutama jalan dan masalah ekonomi. Mengingat beratnya beban masyarakat hari ini akibat harga-harga naik, tapi cari pekerjaan sulit sehingga pengangguran usia produktif banyak.
Dirinya juga akan membangun sinergitas dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat nantinya. Sehingga perhatian dari pemerintah pusat dan provinsi untuk pembangunan khususnya insfratruktur di Bandung Barat juga lebih baik lagi.
"Sesungguhnya di Bandung Barat ini banyak pengusaha, industri, yang hari ini CSR itu belum dikelola dengan baik. Kita sudah buat sesungguhnya Raperda penggunaan CSR tapi masih perlu optimalkan. Jadi saya optimis bisa melakukan percepatan pembangunan," imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini dirinya sedang ditugaskan oleh partai untuk menjalin komunikasi dengan figur balon lainnya guna membangun chemistry sebelum akhirnya dipasangkan dan resmi didaftarkan ke KPU KBB.
"Alhamdulillah sudah terbangun komunikasi dengan beberapa calon dari partai lain, hampir semua calon, terutama, calon-calon yang terlihat serius," kata Didik.
Komunikasi politik itu dibutuhkan untuk membangun chemistry dengan calon pasangan. Didik ingin antara kepala daerah dan wakilnya bisa beriringan saling mendukung selama menjabat, karena banyak kejadian antara kepala daerah dan wakil setelah dilantik pecah kongsi.
"Saya gak mau seperti itu, kepala daerah dan wakil harus saling mendukung selama periode menjabat. Kalau sampai ada masalah dampaknya banyak, ke birokrasi juga susah, ketika deket sama wakil, nanti ditandai orang wakil," tutur Didik yang juga Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah DPW PKS Jawa Barat periode 2020-2025.
Ditanya soal kriteria khusus untuk calon wakil yang akan mendampinginya, Didik menyebut, karena di KBB ini belum ada partai yang bisa mengusung calon sendiri, termasuk PKS. Maka kriteria pertama adalah harus bisa memenuhi tiket untuk maju.
Kemudian pasangan yang bersanding dengan dirinya harus membawa potensi untuk meraih kemenangan. Serta bisa saling menguatkan dari sisi kewilayahan maupun saling menguatkan dari sisi latar belakang dirinya yang lebih kuat aspek akademisi.
"Kalau bisa seiring sejalan visinya sama, dan mungkin dari aspek teknokratis, dari aspek praktek lapangan dan lain sebagainya, sehingga bisa lebih menguatkan pemenangan," ucapnya.
Menjelang kontestasi Pilkada 2024 KBB ini dirinya pun sudah menyiapkan berbagai hal, seperti relawan hingga ke tingkat RW. Sebelumnya, dirinya juga harus mengikuti kontestasi Pileg 2024 dan berhasil terpilih sebagai calon anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
Dengan adanya peluang maju di Pilkada KBB, Dikdik menegaskan akan siap menerima konsekuensinya meski harus mengundurkan diri setelah terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Jabar pada Pileg 2024 lalu.
"Tentunya maju di Pilkada ada konsekuensi harus mengundurkan diri dan saya siap saja tidak masalah," pungkasnya. (*)
Editor : Rizki Maulana
Artikel Terkait