Broto mengatakan, spyware bekerja dengan cara mengumpulkan informasi pribadi, memantau komunikasi, atau bahkan mengambil alih kendali sistem dari jarak jauh.
"Ancaman ini bisa datang dari berbagai sumber, mulai dari peretas individu hingga negara-negara yang mencoba mencuri data sensitif atau mengganggu operasi penting," ucapnya.
Broto memandang, ancaman spyware di Indonesia menjadi perhatian serius, terutama bagi lembaga-lembaga pemerintahan, militer, dan perusahaan strategis yang mengelola data sensitif.
"Serangan melalui spyware bisa berujung pada pencurian data yang sangat berharga, mulai dari informasi keuangan, data pribadi, hingga rencana pertahanan negara," ungkapnya.
Oleh karena itu, penting untuk memiliki sistem keamanan yang kuat dan teknologi pengawasan yang canggih untuk melindungi dari potensi ancaman ini.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait