Menurut Iswara, Provinsi Jabar sebagai daerah dengan daftar pemilih tetap (DPT) terbanyak di Indonesia, memiliki 35.714.901 pemilih atau sekitar 17,44 persen dari total DPT nasional. Hal ini menjadikan Pilgub Jabar salah satu kontestasi paling strategis dalam peta politik nasional.
Dukungan yang diperoleh pasangan Dedi-Erwan, tutur dia, tidak hanya didominasi oleh satu partai besar, melainkan berasal dari 13 partai politik, yang secara kolektif memberikan suara signifikan dalam Pileg DPRD Jawa Barat 2024.
Partai Gerindra, yang menjadi peraih suara terbanyak, menyumbang 16,79 persen dari total suara sah, diikuti oleh Partai Golkar dengan 14,01 persen, dan Partai Demokrat dengan 6,74 persen.
Berikut rincian perolehan suara partai-partai pendukung Dedi-Erwan:
Partai Gerindra: 4.301.852 suara (16,79 persen)
Partai Golkar: 3.590.621 suara (14,01 persen)
Partai Demokrat: 1.727.060 suara (6,74 persen)
PAN: 1.632.627 suara (6,37 persen)
PSI: 666.949 suara (2,60 persen)
Partai Buruh: 342.806 suara (1,34 persen)
Partai Gelora: 278.804 suara (1,09 persen)
Perindo: 237.721 suara (0,93 persen)
Partai Ummat: 127.694 suara (0,50 persen)
PBB: 126.177 suara (0,49 persen)
Partai Hanura: 112.504 suara (0,44 persen)
Partai Garuda: 77.048 suara (0,30 persen)
PKN: 39.798 suara (0,16 persen)
“Dengan dukungan kuat dari partai-partai tersebut, pasangan Dedi-Erwan memiliki landasan yang kokoh untuk meraih kemenangan di Pilkada Jawa Barat,” ungkap Iswara.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait