Politisi dari PSI ini juga mencatat bahwa meskipun terdapat ratusan sanggar seni dan kebudayaan di Kota Bandung, hanya sebagian kecil yang aktif. Beberapa di antaranya mengalami kesulitan, sementara yang lain memiliki kinerja baik.
“Seharusnya dinas bersama stakeholder, termasuk perusahaan, sektor pariwisata, dan hotel, dapat berkolaborasi dengan lebih maksimal. Sayangnya, banyak sanggar dan pelaku budaya yang masih kesulitan mendapatkan bantuan dari pemerintah,” ujarnya.
Mengenai anggaran, Yoel menjelaskan bahwa meskipun ada kemungkinan anggaran tersedia, pencairannya tidak dapat dilakukan secara instan. Anggaran harus diajukan terlebih dahulu dan baru dapat digunakan pada tahun berikutnya, yang menyulitkan pelaku seni dan budaya.
Yoel berharap Perda ini dapat memperbaiki kondisi ekonomi, dan menekankan pentingnya alokasi anggaran yang cukup untuk mengaktifkan kegiatan seni dan budaya serta sektor pariwisata. “Bagaimana bisa menciptakan karya seni yang baik jika mereka bahkan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari?” ungkapnya.
Dia juga menambahkan bahwa untuk mengakomodasi semua pelaku seni, sebaiknya event budaya tidak hanya diadakan satu atau dua kali, karena hal itu membatasi kesempatan pelaku seni untuk tampil secara bergiliran.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait