Refleksi-Rilis Akhir Tahun dan Outlook, Gubernur Lemhanas: 2025 Masih Diwarnai Ketidakpastian Global
"Lemhanas RI mengidentifikasi berbagai dinamika kekuatan global dan regional yang mempengaruhi stabilitas politik, ekonomi, dan pertahanan negara," ujar Gubernur Lemhanas.
Kedua, kajian ketahanan pangan nasional, Lemhanas RI menyusun kajian untuk memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor sebagai langkah strategis menjaga stabilitas nasional. "Program ketahanan pangan merupakan salah satu geostrategi dalam rangka penguatan ketahanan nasional," tuturnya.
Ketiga, kata Kang Ace, kajian program hilirisasi dan dampaknya terhadap ketahanan nasional. Kajian ini memastikan pentingnya hilirisasi pengelolaan sumber daya alam (SDA) guna meningkatkan nilain tambah ekonomi.
Lemhanas RI menilai kebijakan hilirisasi ini memberikan dampak positif atau snowball efect dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan ketahanan SDA guna meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.
Sementara, dalam bidang pemantapan nilai-nilai kebangsaan, Lemhanas RI telah melaksanakan program peningkatan wawasan kebangsaan dalam memperkokoh karakter bangsa dan ideologi Pancasila guna mewujudkan masyarakat berintegritas, berwawasan luas, dan berkomitmen kuat terhadap persatuan kesatuan nasional.
Dari hasil evaluasi dampak yang dilakukan di tiga provinsi, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Barat, dicapai nilai rata-rata 86,80 dalam kategori tinggi. Pada 2024, Lemhanas RI telah mencetak agen perubahan 2.180 orang dari berbagai bidang di seluruh provinsi.
"Pada 2025, kami (Lemhanas RI) mencanangkan program prioritas lain, yakni, Lemhanas Goes to Campus, memperbanyak pelatih pemantapan nilai-nilai kebangsaan di setiap provinsi, dan menggelorakan kebangsaan berbasis algoritma," ucap Gubernur Lemhanas.
Khusus kepada kepala daerah terpilih, ujar Kang Ace, Lemhanas RI bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan melaksanakan pemantapan nilai-nilai kebangsaan yang akan dilaksanakan pada Februari 2025.
Era Geo-Cybernetics
Pada 2025 juga, Lemhanas RI akan membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bagi pengajar ketahanan nasional. Pembentukan LSP ini diharapkan para tenaga pengajar di bidang ketahanan nasional memiliki standard kompetensi. Dengan demikian, gatra ketahanan nasional bidang sosial budaya yang saat ini kurang tangguh, diharapkan akan meningkat dalam kondisi tangguh.
"Pada 2024 ini, Lemhanas RI merencanakan reaktualisasi ketahanan nasional di era geo-cybernetics. Program ini bertujuan untuk menyesuaikan strategi ketahanan nasional dengan tantangan yang muncul akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, perubahan iklim global, serta interaksi manusia dengan lingkungan," ujarnya.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait