Refleksi-Rilis Akhir Tahun dan Outlook, Gubernur Lemhanas: 2025 Masih Diwarnai Ketidakpastian Global
Era geo-cybernetics, tutur Kang Ace, menuntut penguatan ketahanan siber nasional. Inovasi teknologi nasional dan penguatan literasi digital masyarakat guna menjaga stabilitas keamanan nasional. Di tengah dinamika digitalisasi yang bermanfaat bagi kesejahteraan manusia, perlu juga diwaspadai dampak teknologi yang akan menghancurkan manusia.
"Teknologi digital memberi kemudahan bagi kita bekerja, seperti, e-commerce, e-government, Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, namun perlu diwaspadai juga dampak negatifnya. Seperti merebaknya judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol) yang bisa saja sengaja dilancarkan oleh pihak-pihak lain untuk menghancurkan ideologi dan karakter bangsa," tutur Kang Ace.
Selain itu, kata Gubernur Lemhanas, perlu diwaspadai juga peretasan terhadap sistem data nasional, strategis, baik yang terkait data infrastruktur vital, seperti operasi pelabuhan udara, pusat listrik, dan data pribadi kependudukan, serta data perbankan.
"Menyikapi tantangan tersebut, Lemhanas RI menyarankan kerja sama dan sinkronisasi unit-unit siber pada seluruh kementerian atau lembaga, dunia usaha, pendidikan atau akademisi guna mengatasi permasalahan yang akan dihadapi," tegas Gubernur Lemhanas.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait