'Warga dalam obrolan itu memberikan penilaian bahwa gubernurnya lambat dan belum melakukan apa yang dijanjikan. Sekali lagi, pujian dijatuhkan pada Kang DM sebagai pembanding," ujar Prof Obi.
Prof Obi menuturkan, saat momen Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025) satu pekan lalu, berlebaran di Kalimantan Timur, berkesempatan berbincang dengan warga transmigran di sana.
Karena tahu Prof Obi dari Bandung, mereka banyak bertanya tentang Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi. Dengan bangga mendengar warga di sana memuji kang DM.
"Semua ini saya sebut sebagai fenomena Dedi Mulyadi dan karena Kang DM orang Sunda maka saya sebut fenomena Ki Sunda. Memang, tidak sedikit tokoh Sunda (terutama tokoh partai) yang menyampaikan kepada saya tentang weakness Kang DM," tuturnya.
Semua isu yang bersifat pribadi itu berkembang di masyarakat. "Rumor itu berkisar mulai dari kasus hukum, selentingan tentang kenakalan laki-laki, perilaku yang (katanya) syirik, sampai urusan rumah tangga yang gagal.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait