Wacana Komisi Ojol 10 Persen Menguat, Ini Respons Menhub dan Aplikator

Rina Rahadian
Ilustrasi ojol. (Foto: Ist)

Platform seperti GoTo, menurut laporan keuangan, hanya memiliki margin laba 3–5 persen karena tingginya biaya investasi. Maka dari itu, menjaga komisi di angka 20 persen dianggap penting agar operasional tetap berjalan dan platform tidak terpaksa menghentikan layanan.

Pandangan Ekonom: Komisi Ideal Perlu Diperoleh Lewat Kompetisi dan Regulasi Seimbang

Ekonom digital dari CELIOS, Nailul Huda, menyarankan agar besar kecilnya komisi sebaiknya ditentukan oleh mekanisme pasar, bukan aturan pemerintah. Menurutnya, aplikator yang mampu menawarkan komisi lebih rendah akan lebih diminati oleh mitra.

Di sisi lain, ekonom dari Bright Institute, Awalil Rizky, menilai bahwa potongan komisi merupakan praktik wajar sebagai imbalan atas pemanfaatan infrastruktur digital milik platform. Menurutnya, solusi terbaik adalah menemukan titik keadilan antara beban perusahaan dan mitra pengemudi, dengan regulasi yang tidak menekan salah satu pihak.

Awalil juga mengingatkan bahwa baik driver maupun aplikator sama-sama menanggung biaya: driver menghadapi risiko kerja dan operasional harian, sementara perusahaan membiayai server, teknologi, dan sistem keamanan layanan.

Editor : Rizal Fadillah

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network