Kelebihan Paket Makanan Perlu Diefisienkan
Ledia juga menyoroti persoalan kelebihan jumlah paket makanan yang dikirim ke sekolah. Dalam satu kasus, sebuah SMP dengan 800 siswa kerap menerima 800 paket setiap hari, padahal rata-rata 60 siswa absen.
“Kalau sudah punya ukuran rata-rata ini, mungkin tidak harus dikirim 800 paket makanannya, bisa saja 750 cukup. Agar kita bisa melakukan efisiensi dan mencegah pemborosan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa efisiensi tidak berarti menurunkan kualitas makanan, tetapi melalui pengelolaan jumlah yang lebih akurat. Menurutnya, komunikasi antara pihak sekolah dan dapur penyedia MBG dapat menjadi kunci untuk menyesuaikan pengiriman harian.
“Makanan itu kan diantar siang ya, diolah sejak pagi. Dari 800 siswa, yang tidak hadir 60 orang. Maka bisa dikirim 750 paket saja. Masih memadai. Lama-lama akan ketemu polanya,” tambah Ledia.
Timbunan Sampah Jadi Masalah Baru
Dampak lain dari program ini adalah produksi sampah harian yang cukup besar, seperti kemasan makanan, sisa makanan, hingga kulit buah. Beberapa sekolah mulai kewalahan menghadapi masalah baru ini.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait