Tidak hanya di ruang kerjanya, Tono juga meminta pencabutan CCTV di akses menuju server perkantoran. Ia beralasan CCTV tidak dibutuhkan agar pegawai merasa lebih bebas dalam bekerja.
"Akses ke ruang server memang terbatas. Tapi untuk saya, tidak perlu ada CCTV di dalam ruang tersebut. Tolong, jangan ada lagi CCTV di dalam. Semua dicabut agar karyawan merasa bebas," ungkapnya.
Sikap Tono mendapatkan sorotan dari Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Rusmawan. Andri menilai tindakan tersebut berisiko terhadap keamanan data dan informasi, mengingat Perumda Tirtawening adalah perusahaan yang menyediakan layanan air bersih bagi masyarakat.
"Menanggapi viralnya pemberitaan di media sosial terkait pencabutan CCTV di lingkungan BUMD Perumda Tirtawening Kota Bandung, kami selaku Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung menyampaikan rasa keprihatinan mendalam. Perumda Tirtawening adalah perusahaan yang berperan vital dalam pelayanan publik," ujar Andri.
Andri juga menekankan pentingnya standar keamanan cyber ISO 27001 yang wajib diterapkan oleh seluruh perusahaan, termasuk BUMD. Menurutnya, pengurangan sistem pengamanan dapat berdampak fatal pada pelayanan air bersih bagi masyarakat.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait