BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Program Jaminan Pensiun (JP) BPJS Ketenagakerjaan resmi memasuki usia 10 tahun pada 2025. Diluncurkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo pada 1 Juli 2015, program ini menandai pengoperasian penuh BPJS Ketenagakerjaan sebagai lembaga penjamin sosial bagi pekerja di Indonesia.
14 Juta Peserta Ikut Program Jaminan Pensiun
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro, mengungkapkan bahwa hingga 2025, Jaminan Pensiun telah menjangkau 14 juta peserta. Sementara itu, program Jaminan Hari Tua (JHT) memiliki peserta lebih banyak, yakni 19 juta orang.
“Belum semua peserta JHT otomatis menjadi peserta Jaminan Pensiun. Ini jadi salah satu catatan penting yang harus kita carikan solusinya,” ujar Pramudya saat Seminar Satu Dasawarsa JP BPJS Ketenagakerjaan, Kamis (24/7/2025).
Manfaat Jaminan Pensiun dalam 10 Tahun
Selama satu dekade berjalan, BPJS Ketenagakerjaan telah menyalurkan manfaat kepada 180.000 penerima pensiun berkala. Selain itu, terdapat juga penerima manfaat secara lumpsum, terutama bagi peserta yang tidak memenuhi kriteria untuk menerima manfaat berkala.
“Insyaallah di tahun 2030 dan seterusnya, kita akan lebih banyak menyalurkan manfaat pensiun hari tua. Saat ini sebagian besar penerima manfaat berasal dari kategori survivor, yakni janda, duda, anak, dan orang tua,” tambah Pramudya.
Pertumbuhan Peserta Sejak 2015
Saat awal peluncuran tahun 2015, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan hanya 600.000 peserta. Namun, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Hingga akhir Desember 2015, hampir 7 juta orang tercatat mendaftar program Jaminan Pensiun.
Capaian ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia menantikan adanya program perlindungan sosial untuk masa pensiun.
Pilar Perlindungan Sosial Nasional
Menurut Pramudya, dalam 10 tahun terakhir, BPJS Ketenagakerjaan terus mencatat kemajuan, mulai dari peningkatan kelembagaan, pertumbuhan jumlah peserta, hingga perbaikan layanan. Ia menegaskan bahwa Jaminan Pensiun kini menjadi salah satu pilar utama sistem jaminan sosial di Indonesia.
Meski begitu, masih ada pekerjaan rumah dan tantangan yang harus dijawab ke depan, terutama terkait perluasan kepesertaan dan penguatan layanan.
Harapan ke Depan
Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci, Moch Faisal, memberikan apresiasi terhadap capaian ini.
“Capaian ini bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata komitmen kita dalam melindungi pekerja Indonesia. Ke depan, tantangan tentu semakin besar, dan BPJS Ketenagakerjaan siap menjawabnya dengan inovasi layanan dan perluasan jangkauan,” ujarnya.
Memasuki usia dasawarsa kedua, BPJS Ketenagakerjaan berharap program Jaminan Pensiun dapat semakin kokoh menjadi bagian dari sistem perlindungan sosial nasional yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait