CIAMIS INEWSBANDUNGRAYA.ID --- Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Galuh (PKM Unigal) kembali menggelar kegiatan di Desa Cijulang Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Programnya bertema "Pemberdayaan Berbasis Ekosistem Agribisnis Berkelanjutan Melalui Integrasi Mekanisasi dan Smart Farming", yang bertujuan untuk memajukan sektor pertanian lokal.
Kegiatan PKM ini merupakan program hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi tahun anggaran 2025.
Kegiatan dipimpin Pengajar Unigal Saepul Aziz, S.P., M.P., bersama anggota tim Benidzar M. Adrie, S.P., M.P. dan Ir. Zenal Abidin, S.T., M.T., serta melibatkan lima mahasiswa dari Fakultas Pertanian Universitas Galuh. Acara pembukaan menunjukkan sinergi kuat antara berbagai lembaga pemerintah dan masyarakat, menegaskan komitmen bersama dalam memajukan pertanian di wilayah tersebut.
Acara yang berlangsung dihadiri oleh perwakilan penting, antara lain Pemerintah Desa Cijulang, BPD, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Gapoktan, Kepala UPTD PPKP Wilayah Panumbangan, Koordinator BPP Cihaurbeuti, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kecamatan Cihaurbeuti dan Kelompok Tani Mekar III beserta anggota berjumlah 50 orang.
Kehadiran para pemangku kepentingan ini menegaskan komitmen bersama dalam mendukung kemajuan pertanian di wilayah tersebut.Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Desa Cijulang Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis, berlanjut dengan serangkaian pelatihan dan praktik.
Ivan Sayid Nurahman, S.P., M.P., seorang dosen dari Fakultas Pertanian Universitas Galuh, hadir sebagai narasumber. Dalam penyuluhan, ia membawakan materi tentang "Mengubah Pola Pikir Menuju Agribisnis Berkelanjutan Melalui Mekanisasi dan Smart Farming."
Materi ini memberikan wawasan baru kepada petani untuk mengelola pertanian secara lebih efisien dan modern. Setelah sesi teori, peserta dari Kelompok Tani Mekar III mengikuti demonstrasi dan praktik langsung. Mereka diperkenalkan dengan berbagai alat modern, seperti alat tanam dan perontok padi bertenaga surya, alat deteksi NPK tanah, serta pengukur kadar air gabah.
Antusiasme peserta sangat tinggi selama kegiatan berlangsung. Melalui program ini, diharapkan para petani dapat menerapkan teknologi baru, sehingga mampu mewujudkan pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan di masa depan.***
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait
