“Daun katuk misalnya, kaya protein, vitamin, dan mineral yang penting untuk menunjang kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Dari pihak Universitas Mulawarman, Dr. apt. Gayuk Kalih Prasesti menilai kegiatan ini sejalan dengan upaya percepatan penurunan stunting di Kalimantan Timur melalui program Seleksi Dampingan Aksi (SIDAK).
“Kalimantan Timur memiliki potensi besar bahan herbal, tetapi industrinya masih minim. Edukasi seperti ini penting untuk mendorong pemanfaatan sumber daya lokal,” katanya.
Program pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Sekolah Farmasi ITB sejak 2018, yang telah melatih kader kesehatan di lima daerah di Indonesia. ITB berharap, sinergi lintas universitas ini dapat memperluas jangkauan edukasi hingga seluruh Nusantara, sekaligus mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs) pada bidang kesehatan, pendidikan, dan kemitraan pembangunan.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait