Sementara itu, Ketua Umum PP Persistri, Dra. Hj. Lia Yuliani, M.Ag., menegaskan bahwa musyawarah merupakan bagian dari nilai-nilai dasar Islam yang harus terus dijaga.
“Evaluasi dan perencanaan program adalah keniscayaan bagi kemajuan jam’iyah. Melalui Muskernas, kita meneguhkan komitmen untuk memperkuat peran perempuan Islam dalam menjaga dan mengokohkan ketahanan keluarga,” tutur Hj. Lia.
Ia menjelaskan, ada tiga pilar utama yang menopang keberlangsungan organisasi Persistri.
“Pertama, jam’iyah dibangun atas unsur umat sebagai basis kekuatan. Kedua, ada pimpinan sebagai pemegang imamah dan imarah yang mengatur arah gerak jam’iyah. Ketiga, ada syura sebagai dasar pengambilan keputusan yang mencerminkan prinsip musyawarah dan kebersamaan dalam Islam,” paparnya.
Acara resmi dibuka oleh Ketua Umum PP Persatuan Islam, Dr. KH. Jeje Zaenudin, M.Ag., yang juga memberikan tausiyah kepada para peserta. Dalam arahannya, KH. Jeje menekankan pentingnya peran ibu sebagai penjaga utama ketahanan keluarga dan bangsa.
“Ibu adalah benteng utama dalam menjaga ketahanan keluarga. Dari keluarga yang kokoh lahir generasi beriman, berakhlak, dan tangguh menghadapi perubahan zaman,” ungkapnya.
KH. Jeje juga berpesan agar seluruh kader Persistri senantiasa meneladani semangat musyawarah sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait
