BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Di balik keheningan Dusun Kliwon, Desa Bojong, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, terdapat semangat hidup yang menyala di sebuah dapur sederhana.
Dapur itu bernama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bojong, tempat ratusan wadah makan dicuci, disterilkan, dan disiapkan setiap hari untuk ribuan anak sekolah.
Pemiliknya, Fadhila Nur Erlangga (29), bukan hanya mengelola dapur, tapi juga menyalakan api kehidupan bagi warga sekitar.
Sejak berdiri pada Agustus 2025, Mitra Dapur SPPG Bojong telah mempekerjakan 54 warga lokal dari empat dusun, Kliwon, Pon, Wage, dan Pahing. Mereka menyiapkan makanan bergizi untuk lebih dari 3.600 anak sekolah setiap hari.
“Saya ingin menjadi sumber mata air. Airnya bisa dinikmati banyak orang,” kata Fadhila dengan mata teduh penuh keyakinan.
Namun di balik sukses dapur rakyat ini, ada peran penting bank bjb yang menjadi mitra strategis dalam menopang program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dukungan pembiayaan dan manajemen dari bank bjb menjadi “bahan bakar” utama yang menjaga kompor dapur tetap menyala.
“Kalau fasilitas kredit dari bjb diberikan ke pihak dapur, itu luar biasa. Mereka bukan hanya memberi pinjaman, tapi juga mendampingi kami memahami manajemen keuangan,” ujar Fadhila.
Dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR), bank bjb membuka peluang bagi dapur-dapur kecil seperti Bojong untuk berkembang. Arus dana MBG yang stabil membuat risiko kredit nyaris nol.
“Selama dapur tetap memasak, cicilan aman. Setiap bulan ada arus kas yang stabil,” tambahnya.
Kini, Fadhila tengah mengajukan pinjaman antara Rp1 hingga Rp1,5 miliar untuk membuka dapur baru. Ia juga telah memindahkan sistem payroll karyawan ke bank bjb, sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi lokal.
“Kalau bunganya bisa lebih ringan, akan lebih banyak dapur seperti ini yang bisa berdiri, dan lebih banyak warga yang bisa bekerja,” ujarnya.
Bagi warga seperti Yusuf (50), keberadaan dapur ini bukan sekadar lapangan kerja, tetapi juga penyelamat hidup.
“Dulu saya kerja serabutan, kadang ikut proyek. Sekarang alhamdulillah, ada kerjaan tetap di dapur ini,” ucapnya sambil membilas wadah makanan.
Program MBG ternyata membawa lebih dari sekadar gizi, ia menumbuhkan solidaritas, kebersamaan, dan kemandirian ekonomi warga desa.
Melalui dukungan bank bjb, api kecil dari dapur Bojong kini menjadi sumber harapan baru bagi masyarakat Kuningan. Dari kompor sederhana, lahir semangat besar: menanak nasi, menumbuhkan kepercayaan, dan memelihara kesejahteraan desa.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
