Namun, proses perencanaan Coretax dinilai berlangsung tertutup. Dokumen kajian kebutuhan tidak pernah dipublikasikan secara luas, sementara alternatif desain sistem nasional nyaris tidak terdengar. Pilihan penggunaan sistem Commercial Off-The-Shelf (COTS) pun disebut diterima tanpa pembahasan terbuka.
Iskandar juga menyoroti keterlibatan konsultan asing sejak fase awal perancangan. Ia menilai persoalan utama bukan semata keberadaan konsultan internasional seperti PwC dan Deloitte, melainkan kewenangan yang diberikan kepada mereka dalam proses pengadaan.
“PwC, misalnya, disebut berperan sebagai agen pengadaan sekaligus terlibat dalam penyusunan spesifikasi teknis dan evaluasi penawaran. Dalam tata kelola pengadaan yang sehat, ini berpotensi menimbulkan konflik kepentingan struktural,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihak yang menyusun spesifikasi teknis seharusnya tidak menjadi penilai atas rancangan yang dibuatnya sendiri. Kondisi tersebut dinilai sebagai cacat desain sistemik, karena menggerus prinsip persaingan sehat sejak awal.
Selain itu, spesifikasi teknis Coretax disebut terlalu tinggi dan kompleks. Persyaratan pengalaman lintas negara, portofolio bernilai ratusan juta dolar, hingga standar teknis ekstrem dinilai menyaring pelaku dalam negeri sejak tahap awal.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
